India Siap Putus Pasokan Air ke Pakistan, Dunia Khawatir Potensi Perang Nuklir

 


CERITAORISINAL - India berencana mengurangi suplai air dari sungai utama yang mengaliri pertanian Pakistan. Rencana ini muncul seiring dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara, yang bahkan telah menyebabkan aksi serangan balas. India mengambil langkah ini sebagai respons terhadap serangan pada bulan April yang menewaskan wisatawan, yang dituduhkan oleh New Delhi dilakukan oleh kelompok teroris yang didukung Islamabad. Ini juga menunjukkan bahwa India berpotensi mencabut Perjanjian Perairan Sungai Indus tahun 1960, yang mengatur penggunaan sistem sungai tersebut. 


Setelah serangan pada 22 April, Perdana Menteri India Narendra Modi mengarahkan pejabat untuk mempercepat proyek di sungai Chenab, Jhelum, dan Indus, yang hampir semuanya digunakan oleh Pakistan. Salah satu rencana besar yang sedang dibahas adalah memperpanjang kanal Ranbir di Sungai Chenab hingga 120 km, yang mengalir melalui India ke pusat pertanian Pakistan, Punjab. 


Diskusi mengenai perluasan ini dimulai bulan lalu dan terus berlangsung meskipun ada gencatan senjata. Modi menegaskan dalam pidatonya bahwa "air dan darah tidak dapat mengalir bersama. " Juru bicara Kementerian Luar Negeri India menyatakan bahwa India akan menunda perjanjian hingga Pakistan menghentikan dukungannya terhadap terorisme. Sementara Pakistan menganggap langkah ini sebagai "tindakan perang" dan telah menulis surat kepada India agar tidak melanggar hukum dengan penangguhan perjanjian. Sekitar 80% pertanian Pakistan bergantung pada sistem Sungai Indus dan semua pembangkit listrik tenaga air di negara tersebut. Ketegangan lebih lanjut terjadi setelah serangan udara oleh India di beberapa lokasi di Pakistan yang mengakibatkan puluhan orang tewas.





Narasumber https://ceritaorisinal.blogspot.com/

www.slot-500.org

www.slot1000k.com

www.bet-888.org

Postingan populer dari blog ini

Profil Ahmed al-Sharaa: Jejak Kelam, Ambisi Politik, dan Tarik Ulur dengan Trump

KPK Ungkap Dugaan SYL Bayar Jasa Visi Law Office dengan Uang Hasil Korupsi

AS di Ambang Kekalahan Mutlak, China Melesat